Jumat, 14 November 2014

Keindahan di Puncak Menara Banten Lama


Sabtu, 8 November 2014, Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) komisariat Untirta mengadakan Musyawarah Komisariat (Muskom) di Saung Galih, Banten Lama. Aku beserta anggota Kumala komisariat IAIN SMH Banten diundang untuk mengikuti rapat sekaligus menjadi peninjau acara.

Acara dimulai pukul 17.00, tetapi kami tiba pukul 14.00. Aku yang baru pertama kali berkunjung ke Banten Lama sangat penasaran dengan tempat ini. Walau rasa penasaranku terhadap bangunan-bangunan ini besar, akan tetapi waktu yang aku miliki tidak cukup untuk berkeliling ke semua bangunan yang ada di Banten Lama. Satu yang tidak ingin aku lupakan yaitu puncak Menara Banten Lama.
Tidak banyak berpikir setelah aku dan Iif sepupuku, sampai di Menara banten Lama, kami naiki satu hingga 83 anak tangga yang ada di dalam menara, tempat yang gelap dan sempit membuatku sedikit pengap bernafas. Anak tangga yang begitu banyak lumayan menjatuhkan beberapa butiran keringat dari keningku. Tapi rasa pengap dan lelah itu terbayarkan oleh sejuknya udara yang membuat hatiku tenang di puncak Menara Banten Lama ini.
Pemandangan yang begitu indah membuatku beberapa kali mengucap kalimat tasbih, subhanallah. Berada satu jam di atas menara ini dengan pemandangan hamparan laut Teluk Banten dan pemukiman warga yang indah, ditambah angin yang menyujukkan hati dan pikiran, seakan-akan kami berdiri hanya beberapa menit saja. Dahulu menara ini dibuat untuk kepentingan pengawasan kerajaan dan mengumandangkan azan.
Di bawah menara ada tempat peziarahan makam Maulana Hasanuddin dan keluarga kerajaan Banten Lama, Masjid Agung Banten Lama dan Musium Banten Lama. Ingin rasanya kami mengunjungi semua tempat itu. Namun waktu memaksa kami untuk turun dan kembali ke Saung Galih. (Laily Nurril)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar