Sabtu, 8 November 2014,
Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) komisariat Untirta mengadakan Musyawarah Komisariat
(Muskom) di Saung Galih, Banten Lama. Aku beserta anggota Kumala komisariat
IAIN SMH Banten diundang untuk mengikuti rapat sekaligus menjadi peninjau
acara.
Acara dimulai pukul 17.00,
tetapi kami tiba pukul 14.00. Aku yang baru pertama kali berkunjung ke Banten
Lama sangat penasaran dengan tempat ini. Walau rasa penasaranku terhadap
bangunan-bangunan ini besar, akan tetapi waktu yang aku miliki tidak cukup
untuk berkeliling ke semua bangunan yang ada di Banten Lama. Satu yang tidak ingin
aku lupakan yaitu puncak Menara Banten Lama.
Tidak banyak berpikir setelah
aku dan Iif sepupuku, sampai di Menara banten Lama, kami naiki satu hingga 83
anak tangga yang ada di dalam menara, tempat yang gelap dan sempit membuatku
sedikit pengap bernafas. Anak tangga yang begitu banyak lumayan menjatuhkan
beberapa butiran keringat dari keningku. Tapi rasa pengap dan lelah itu terbayarkan
oleh sejuknya udara yang membuat hatiku tenang di puncak Menara Banten Lama ini.
Pemandangan yang begitu
indah membuatku beberapa kali mengucap kalimat tasbih, subhanallah. Berada satu jam di atas menara ini dengan pemandangan
hamparan laut Teluk Banten dan pemukiman warga yang indah, ditambah angin yang
menyujukkan hati dan pikiran, seakan-akan kami berdiri hanya beberapa menit
saja. Dahulu menara ini dibuat untuk kepentingan pengawasan kerajaan dan
mengumandangkan azan.
Di bawah menara ada
tempat peziarahan makam Maulana Hasanuddin dan keluarga kerajaan Banten Lama,
Masjid Agung Banten Lama dan Musium Banten Lama. Ingin rasanya kami mengunjungi
semua tempat itu. Namun waktu memaksa kami untuk turun dan kembali ke Saung
Galih. (Laily Nurril)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar