Rabu, 19 November 2014

Voices of Sumatra-Building a Green Future


Setelah saya dan beberapa teman kelas menyelesaikan ujian tengah semester di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin (SMH) Banten. Kami yang tergabung dalam Komunitas Jurnalistik Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), langsung menuju ke Stadion Maulana Yusuf Serang untuk mengikuti seminar di @america, Pusat Kebudayaan Amerika di Jakarta Barat, Kamis, (06/11/2014).


Bus tumpangan kami sudah menunggu, para anggota Komunitas Jurnalistik langsung menaikinya. Sebelum berangkat, kami semua diberikan arahan dan makanan oleh anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Dalam perjalanan ke @america para anggota bersama-sama menikmati makanan, dan ada pula yang asik bercanda dengan teman-temanya.

Alhamdulillah, hanya satu jam perjalanan kami sampai di @america. Sebelum memasuki ruangan seminar, kami diberikan buku panduan dan alat-alat tulis. Acara seminar ini mengambil tema “Voices of Sumatra-Building a Green Future”, dengan narasumber Joe Yaggi dari Amerika Serikat, Robert Blake dari California, Amerika Serikat, beliau sudah 20 tahun di Indonesia dan sudah fasih berbahasa Indonesia, dan Simon Badcock dari Australia, beliau juga sudah lama berdiam di Tanah Air selama 23 tahun.

Dalam seminar, mereka mengaku tertarik dengan budaya dan keanekaragaman fauna dan flora khas Indonesia, mereka rela meninggalkan negaranya masing-masing. Simon Badcock menjelaskan kepada peserta seminar tentang pentingnya menanam pohon dan menghijaukan bumi, agar bumi tidak rusak dan bisa dinikmati oleh semua makhluk hidup sekarang dan masa depan.

Narasumber seminar lebih memfokuskan penjelasannya di daerah Mandailing Natal, Sumatera Utara. Di daerah tersebut masih kaya akan hasil buminya dan pemandangan alamnya yang masih alami, di antaranya sungai yang masih bersih, bukit bukit yang masih terjaga, dan pepohonan yang terawat dengan baik. Masyarakat sekitar biasanya menggantungkan nasibnya pada alam, di antaranya berprofesi sebagai petani karet dan nelayan. (Fauzaz Su’ufan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar